LOLONGAN SERIGALA SIANG
Oleh : Tsausan Syadza Salsabiela
Raja siang masih membusungkan dadanya
menelisik ketiak-ketiak manusia berdasi dan bermersi
begitu juga pemakan nasi aking dan sambel trasi
Di mana rakyat boleh mengadu ?
Di mana rakyat boleh merengek ?
Di mana rakyat boleh menangis ?
Dimana rakyat boleh menangis, memelas manja,
meminta pengisi perut yang kian membusung penuh angin ?
Di leher bapaknya
Di ketiak ibunya
Di pantat neneknya !!
lalu di mana negara yang menjamin kehidupan rakyatnya,
Katamu, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat.
tapi,
Kau hanya menguasai
tak mau membagi
apa kau tidak melihat kami lapar di trotoar
mungkin Kau tidak mendengar lolongan kami di siang hari,
apalah artiku ini.. ??
Kau menghampiriku saat kau butuh kupilih
untuk duduk di kursi itu.
lalu setelah itu,
kau lupa padaku,,
kupanggil saja katamu aku mengganggu..
Lalu aku ini apa ??
kalau begitu kenapa kau tak buang aku saja ke planet Mars
yang kudengar sudah ada air di sana
Biarkan aku hidup dengan para alien..
setidaknya mereka masih mau kupanggil
masih mau berbagi
masih mau melihat
masih mau mendengar
dan tidak menguasai hidupku
Tenang saja,
ini hanya lolongan serigala di siang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar