Senin, 13 Oktober 2014





LOLONGAN SERIGALA SIANG

Oleh : Tsausan Syadza Salsabiela




Raja siang masih membusungkan dadanya

menelisik ketiak-ketiak manusia berdasi dan bermersi

begitu juga pemakan nasi aking dan sambel trasi


Di mana rakyat boleh mengadu ?

Di mana rakyat boleh merengek ?

Di mana rakyat boleh menangis ?

Dimana rakyat boleh menangis, memelas manja,

 meminta pengisi perut yang kian membusung penuh angin ?  


Di leher bapaknya

Di ketiak ibunya

Di pantat neneknya !!

lalu di mana negara yang menjamin kehidupan rakyatnya,

Katamu, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung 

di dalamnya dikuasai negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

untuk kemakmuran rakyat.

tapi,

Kau hanya menguasai

tak mau membagi

apa kau tidak melihat kami lapar di trotoar

mungkin Kau tidak mendengar lolongan kami di siang hari,

apalah artiku ini.. ?? 

Kau menghampiriku saat kau butuh kupilih 

untuk duduk di kursi itu.

lalu setelah itu, 

kau lupa padaku,,

kupanggil saja katamu aku mengganggu..

Lalu aku ini apa ??

kalau begitu kenapa kau tak buang aku saja ke planet Mars

yang kudengar sudah ada air di sana

Biarkan aku hidup dengan para alien..

setidaknya mereka masih mau kupanggil 

masih mau berbagi

masih mau melihat

masih mau mendengar

dan tidak menguasai hidupku 


Tenang saja,

ini hanya lolongan serigala di siang hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar