Senin, 18 Mei 2015

Contoh teks Cerita Prosedur

Membuat Soal
Pagi ini, Pak Jaja, kepala sekolahku memerintahkanku untuk mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran di kabupaten. Untuk mematuhi perintah, aku langsung meluncur menuju ke TKP.
Pada MGMP kali ini ternyata aku dan beberapa teman dari sekolah lain diberi mandat untuk membuat soal Ujian Akhir Sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah berdiskusi ini dan itu, kami lekas membuatnya.

Untuk membuat soal, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menurunkan KD menjadi indikator. Setelah itu, menentukan jumlah soal dalam satu paket. Misalnya, pilihan ganda 50, uraian 5 buah. Setelah itu, menyusun kisi – kisi soal. Kisi – kisi soal terdiri atas indikator, ranah kognitif, jenis soal pilihan ganda atau uraian, dan nomer soal. Setelah itu, kami menyusun kartu soal. Kartu soal adalah gambaran soal yang berisi kompetensi dasar,  indikator soal, soal, dan kunci jawaban. Barulah, dari kartu soal dapat dibuat soal. Soal – soal yang telah dibuat ini selanjutnya akan dikoreksi bersama pada  MGMP selanjutnya. Setelah melalui revisi, soal itu dapat diedarkan untuk Ujian Akhir Sekolah se-kabupaten.

CONTOH CERITA PROSEDUR


Membersihkan Noda
Tadi malam, aku menghadiri pesta ulang tahun Siska, teman SMA. Aku memakai gaun putih kesayanganku. Tanpa sengaja, Rido menumpahkan sirup dan mengenai gaun putih itu. Alhasil, pagi ini kudapati gaun putihku dengan noda sirup itu. Aku mencucinya. Tapi, saat aku akan menjemur, ternyata noda itu belum sepenuhnya hilang. Masih terdapat bekas merah agak cokelat. Aku sedih sekali.
Aku ingat, Irma, teman kosku pernah mengatakan, baju yang terkena noda membandel dapat dibersihkan dengan pemutih dan sabun mandi. Aku mempraktikannya. Caranya, pertama kurendam baju dengan pemutih minimal 2 jam. Lalu, kucuci dengan kuat. Aku bilas dengan air, lalu rendam dengan detergen. Aku menuci kembali pakaian dan mengecek bagian yang terkena noda. Ternyata masih ada noda. Langkah selanjutnya, gosokkan sabun mandi batangan  pada noda pakaian, lalu kucek sampai bersih. Berhasil !. Setelah itu, aku membilas gaunku, dan menjemurnya.

Akhirnya, gaun ini bisa aku pakai lagi untuk acara – acara yang lain. 

CONTOH CERITA PROSEDUR

Tarik Tunai
Minggu ini, Wulan, teman masa kecilku akan menikah. Aku berencana akan hadir pada pestanya dengan membawa sebuah kado.
Aku harus membeli benda yang akan aku jadikan kado. Aku pergi ke swalayan terdekat di daerahku. Sebelum  masuk ke swalayan, aku melihat isi dompetku. Ohh..Tuhan. ternyata uangku tinggal lima ribu rupiah. Apa daya, aku harus mengambil uang di ATM.
 Untuk melakukan tarik tunai, pertama masuk dalam bilik ATM. Lalu, aku siapkan kartu ATM, dan aku masukkan kartu ke dalam mesin ATM. Setelah itu, aku  masukkan PIN dengan menekan tombol yang ada pada mesin. Lalu, aku memilih bahasa dengan menekan tombol pilihan bahasa yang dituju. Setelah memilih bahasa, aku memilih transaksi, yaitu penarikan. Dengan menekan tombol penarikan lalu,  aku memilih jumlah uang yang akan diambil. Setelah itu, pilih cetak resi. Aku tunggu uang dan resi keluar. Setelah itu, aku ambil resi dan uang yang sudah keluar. Lalu, aku tekan tombol keluar. Lalu, aku ambil kartu ATM.

Akhirnya, aku selesai mengambil uang. Aku langsung masuk swalayan dan membeli kado untuk temanku. Semoga, dia senang dengan kado pilihanku.

Senin, 04 Mei 2015

Pengertian, Struktur, dan Ciri-ciri Teks Eksemplum

Hakikat Teks Eksemplum

      1.  Pengertian

Teks eksmplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi.
Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tatapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.

      2.  Struktur

1.     Abstrak inti peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.
2.     Orientasi bagian pembuka cerita atau awalan cerita.
3.     Insiden peristiwa yang tidak diinginkan.
4.     Interpretasi makna atau pesan dari peristiwa yang tidak diinginkan.
5.     Koda  bagian penutup cerita.

  3. Ciri – ciri

      Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi
       Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
      Menggunakan bahasa naratif
      Mempunyai struktur lengkap, yaitu abstrak, orientasi, insiden, interpretasi, dan koda.