Minggu, 14 Desember 2014

CONTOH-CONTOH TEKS



1.      Teks Rekon
Pengajian di Bulan Ramadhan

            Ramadhan lalu, saya dan teman-teman mengadakan pengajian di Rt 04, Desa Rejosari, Donoyudan, Kalijambe, Sragen.
            Sejak pagi, para pemudi belanja ke pasar untuk membeli snack. Setelah itu, kami memasak dan menatanya. Para pemuda membersihkan musola, mendekor, mempersiapkan sound sistem sampai menyebar undangan.
            Pada saat acara, para jamaah yang hadir banyak sekali. Mulai bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak bahkan kakek-nenek. Sang Ustadz menyampaikan ceramah dengan penuh semangat. Para jamaah diajak untuk menghafal doa bersama-sama. Ustadz juga memberikan apresiasi yang baik kepada remaja yang menyelenggarakan acara itu.
            Setelah acara selesai, kami kerja bakti. Para remaja putri mengumpulkan kardus-kardus bekas snack, plastik dan semua sampah-sampah. Remaja putra melipat tikar, membereskan dekorasi dan sound sistem.
            Kami semua lelah, tapi kami puas.










2.     
Teks Eksemplum
                                      Uangku Dilempar Pengemis   

            Jumat pagi, aku mengalami kejadin yang tak terlupakan dan sangat menjengkelkan. Kejadian aku dan pengemis yang tidak tahu diri.
            Seperti biasa, pada hari jumat aku membersihkan seluruh area kos. Kosku terletak di Gang Kenanga, Kos Khumaira namanya.
            Aku membersihkan semua ruangan yang ada di kos. Mulai kamarku, jemuran, dapur, tempat tivi, sampai ruang tamu. Seperti biasa aku menyapu, mengepel, dan membuang sampah.
            Ketika aku membersihkan halaman depan, ada seorang pengemis meminta-minta di kosan. Ku periksa sakuku, ku temukan uang 500 rupiah. Kuberikan uang itu padanya. Prakkk..!!!. Uang yang kuberikan malah dilempar. Pengemis itu belum terlalu tua. Laki-laki, usianya sekitar 28 tahun, fisik yang masih kuat untuk bekerja. Menjengkelkan. Lalu, kutinggal saja masuk ke dalam.
            Sungguh pengemis yang tidak tahu berterima kasih. Sudah tahu ada orang sedang bersih-bersih, dikasih uang malah dilempar.
            Alangkah baiknya, jika ia bekerja saja. Dengan fisik yang masih kuat dia bisa bekerja apa saja. Jadi, tidak perlu jadi pengemis.








3.      Teks Anekdot
Wanita Berhak Tinggi

Saya adalah seorang mahasiswa di Unnes. Saya melihat hal lucu tadi pagi.
            Seorang mahasiswi berjalan diparkiran FBS menuju motornya. Ia memakai jilbab merah, baju merah, dan celana jeans berwarna biru. Ia juga memakai sepatu berhak tinggi, mungkin sekitar 20 senti atau lebih.
            Masih di lingkup parkiran, saya bertemu Kiki. Kiki tertawa melihat apa yang saya saksikan. Wanita berhak tinggi. “ Kuliah di Unnes pakai begituan, gak tau medan ya.” Celetuk Kiki. “Tidak apalah Ki, itu kan urusan dia.” Jawabku. “Coba kalau kuliahnya di tempat berAC, datar, di kota, Undip misalnya, kan pas.” Jawab Kiki. “ Gakpapa, yang penting haknya masih di belakang, bukan di depan kan ? Hahaha... .” jawabku.
            Wanita itu cuek saja. Sepertinya tidak mendengar apa yang kami katakan. Tiba-tiba. Teklukk..!!. wanita itu keseleo. Tapi kami pura-pura tidak tahu. Dalam hati tertawa.
            Wanita itu terlihat kesakitan sambil memegang kakinya. Dia menengok ke kanan, ke kiri, ke depan, belakang seolah memastikan tidak ada yang melihatnya.
            Saya juga tidak tahu, apa motif wanita itu memakai sepatu berhak tinggi di lingkungan Unnes. Semoga bisa menjadi pelajaran untuknya supaya tidak terulang di hari berikutnya.








4.      Teks Deskripsi
Nenek Gaul

            Ada seorang nenek berusia 69 tahun. Tubuhnya kurus, tidak terlalu tinggi dan terlihat lesu dan lemah. Jika jilbabnya dibuka, rambutnya sudah putih semua. Keripunya dimana-mana.  Menandakan usia yang kian menua. Nenek ini tidak pernh memakai make up tebal atau sejenisnya. Dia terlihat biasa dan tak mau melawan usia.
            Nenek itu adalah nenek modern. Dia gaul sekali. Di saat oran-orang seusianya sudah tidak tahu apa-apa, nenek itu malah tahu semuanya. Di saat temn-teman seusianya berkutat dengan Ibadah dan kitab suci, nenek ini malah suka jalan-jalan, bisa main hp, sms, telfon, suka bercerita,suka memotivasi, dan suka bersedekah.
            Nenek ini sangat ahli main hp. Ketika awal Smartphone muncul dan ada dihadapannya, nenek itu langsung bisa membukanya. Dia bisa membuka berbagai aplikasi di dalamnya. Mulai You Tube, Camera 360, Galeri, What’s Up, Hangouts, pesan dll. Tidak ada seseorang yang mengajarinya, tetapi nenek itu memang bisa sendiri. Nenek itu juga mempunyai hp, tetapi bukan hp pintar.
           










5.      Teks Laporan →Teks Deskripsi
Gazebo FBS

            Di Fakultas Bahasa dan Seni Unnes terdapat banyak gazebo. Gazebo di sisni berukuran 3×5 meter. Terdapat tempat duduk yang terbuat dari eramik dengan ukuran yang agak tinggi. Di sini Anda dapat duduk santai dan menunggu teman atau sekadar istirahat. Tak jarang para mahasiswa menggunakan gazebo untuk berkelompok mengerjakan tugas.
            Gazebo merupakan tempata yang digunakan untuk bersantai. Gazebo biasanya berupa pondok, gubuk atau tempat yang berukuran sedang.
            Di Gazebo, Anda juga dapat mengakses internet menggunakan laptop atau smartphone. Sebab, gazebo-gazebo di FBS sudah terintegrasi dengan jaringan wifi. Ketika Anda berwifi ria, Anda tidak perlu khawatir kehabisan batrei laptop atau hp. Sebab, hampir di setiap gazebo FBS terdapat stopkontak untuk terhubung dengan daya listrik.
            Gazebo merupakan tempat yang sangat strategis.  Selain tempat ini sangat mudah ditemukan, tempat in juga merupakan tempat yang nyaman dan sejuk untuk berkumpul bersama teman. Sekadar mengobrol atau mengerjakan tugas di gazebo juga merupakan hal yang tidak menjemukan. Bahkan beberapa dosen Bahasa Indonesia pernah beberapa kali melaksanakan kuliah  di gazebo. Ini menunjukkan, gazebo adalah tempat yang nyaman dan strategis.









6.      Teks Argumentasi → Teks Eksposisi

Tak Selamanya Mahasiswa Abadi itu Hina

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kuliah itu tidak mudah. Ketepatan waktu dalam menempuh studi di perkuliahan sering dijadikan pembicaraan hangat. Apalagi yang terlambat lulus.
Namun, terlambat lulus kuliah tidak selamanya menjadi suatu hal yang buruk.
Mahasiswa yang tak lulus-lulus  biasanya disebabkan oleh dia kuliah sambil bekerja. Karena tidak ada yang membiayai kuliahnya atau karena biaya kuliah yang naik turun. Atau terlalu tenggelam dalam organisasi, atau bisa juga terlampau  malas.
 Ada banyak keuntungan menjadi mahasiwa yang telat lulus. Pertama, dikenal dosen. Tentu saja mahasiswa yang tak kunjung lulus akan lebih mudah dikenal dosen. Sebab wajahnya akan sering muncul di kampus. Dampak dari dikenal dosen adalah kita bisa menjadi asisten dosen. Asal akademik kita bagus. Dosen tentu akan memilih mahasiswa yang berpengalaman dan yang terlihat lebih tahu.
Selain itu, mahasiswa yang telat lulus juga mempunyai kesempatan pendalaman materi yang lebih banyak. Sebab, ia sering mengulang mata kuliah-mata kuliah yang belum tuntas. Sehingga dapat menguasai materi secara lebih mendalam lagi. Akan tetapi, jika mahasiswa itu bermalas-malasan hasilnya akan sama saja.
Mahasiswa yang telat lulus biasanya akan lebih matang materi, emosi, dan lebih banyak pengalaman.
akademik kita bagus. Dosen tentu akan memilih mahasiswa yang berpengalaman dan yang terlihat lebih tahu.
Selain itu, mahasiswa yang telat lulus juga mempunyai kesempatan pendalaman materi yang lebih banyak. Sebab, ia sering mengulang mata kuliah-mata kuliah yang belum tuntas. Sehingga dapat menguasai materi secara lebih mendalam lagi. Akan tetapi, jika mahasiswa itu bermalas-malasan hasilnya akan sama saja.
Mahasiswa yang telat lulus biasanya akan lebih matang materi, emosi, dan lebih banyak pengalaman.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa  mahasiswa yang terlambat lulus tidak selamanya buruk. Sebab ada banyak keuntungan yang dimiliki oleh mahasiswa abadi. Ada banyak sebab yang menjadikan mahasiswa terlambat lulus dan tidak semuanya negatif.

7.      Teks Argumentasi →Teks Tantangan

“Mahasiswa Abadi ?” Aib !

Membicarakan mahasiswa tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari aspek kehidupannya, prestasi, dan masalah-masalahnya. Lulus tepat waktu merupakan salah satu impian utama kebanyakan mahasiswa. Sebaliknya lulus tidak tepat waktu merupakan aib bagi mahasiswa.
Lulus terlambat memang menjadi sebuah aib bagi hidup seorang mahasiswa. Ada banyak alasan seorang mahasiswa lulus terlambat. Pertama, ia kuliah sambil bekerja. Kedua, ia kuliah tapi lebih menyelami organisasinya. Ketiga, mahasiswa itu sangat malas.
Lulus terlambat sangat merugikan apapun alasannya. Pertama, lulus terlambat itu merugikan diri mahasiswa itu sendiri. Sebab, kalau dia sudah lulus sebenarnya dia dapat merencanakan pekerjaannya, merancang bisnisnya, atau melanjutkan studinya. Jadi mahasiswa yang telat lulus itu buang-buang waktu.
Kedua, merugikan orang tua. Biaya kuliah itu tidaklah murah. Untuk membayar administrasi dan untuk biaya hidup itu juga tidak menghabiskan uang yang sedikit. Artinya semakin lama seorang mahasiswa itu lulus, maka semakin banyak pengeluaran orang tua untuk keperluan kuliahnya. Kasihan orang tuanya.
Ketiga, merugikan pemerintah dan masyarakat. Setiap tahun pemerintah setidaknya mengeluarkan 30.000.000/orang/tahun untuk subsidi kuliah. Biaya itu diambilkan dari pajak yang bersumber dari masyarakat. Artinya jika seorang mahasiswa tidak kunjung lulus kuliah, ia telah menghabiskan banyak anggaran negara. Ia juga telah membuang-buang uang rakyat. Berarti itu merupakan pemborosan.
Oleh karena itu, lulus terlambat itu tidak baik, aib bagi mahasiwa itu sendiri dan  merugikan semua orang.





8.      Teks Argumentasi → Teks Diskusi

Dilema Mahasiswa Abadi

“Mahasiswa Abadi” adalah fenomena abadi yang senantiasa muncul di negeri ini. Banyak sekali kontroversi dari kasus ini. Ada yang berpendapat lulus tepat waktu itu suatu prestasi.ada pula yang mengatakan, lulus lama-lama itu buang-buang waktu. Namun, ada pula yang mengatakan jika lulus terlalu cepat itu kurang pengalaman. Maka harus lebih lama lagi supaya banyak pengalaman.
Ada banyak hal yang menyebabkan mahasiswa itu menjadi Mahasiswa Abadi. Ada yang kuliah sambil bekerja. Sebab, memang tidak ada yang membiayai kuliah mereka. Terkadang juga biaya dan kebutuhan kuliah itu tidak menentu, sehingga memaksa seorang mahasiswa untuk bekerja. Mahasiswa yang tidak pintar dalam manajemen waktu, biasanya akan keteteran kuliahnya jika dibarengi dengan bekerja, akhirnya kuliahnya jadi molor.
Ada juga yang lebih memprioritaskan dirinya di organisasi. Mahasiswa seperti ini biasanya lebih senang menyelami organisasi timbang kuliah. Karena menganggap kuliah itu hanya itu-itu saja, membosankan, dan tidak variatif. Sehingga, dia kurang tertantang. Namun, ada sisi baiknya jika seorang mahasiswa itu aktif di organisasi. Biasanya mahasiswa itu akan lebih pandai dalam mengontrol diri, manajemen emosi, penyelesaian masalah dan banyak softskill yang dimiliki, sehingga pengalamannya memang banyak. Orang seperti ini biasanya lebih berprinsip bahwa yang terpenting itu bukan lulus tepat waktu. Tapi, lulus tepat pada waktunya.
Tapi, tetap saja apapun alasannya lulus terlambat alias menjadi “Mahasiswa  Abadi”  itu adalah hal yang merugikan.
Lulus terlambat itu merugikan diri sendiri. Itu buang-buang waktu. Banyak hal yang bisa dilakukan jika mahasiswa itu lulus tepat waktu. Misal bekerja, merancang bisnis, menikah dan seterusnya.
Lulus terlambat juga merupakan pemborosan anggaran. Biaya kuliah itu tidak murah. Jika seseorang terlambat lulus maka dia telah melakukan pemborosan anggaran orang tua mereka dan pemerintah. Sebab, dia telah menghabiskan anggaran subsidi kuliah dari pemerintah yang berasal dari pajak, dan pajak berasal dari masyarakat. Orang tua otomatis juga mengeluarkan anggaran yang lebih banyak untuk biaya kuliah dan hidup Sang Anak yang tak kunjung lulus.
Namun, masih ada mahasiswa yang lulus tepat waktu meski dia aktif berorganisasi. Jadi, jika orang lain  bisa mengapa Anda tidak ?
   Oleh karena itu, apapun alasannya, apapun kegiatan yang dilakukan, lulus tepat waktu adalah sebuah kewajiban yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Karena, lulus terlambat bukanlah hal yang baik dan membanggakan. Yang ada hanyalah merugikan semua orang.


2 komentar: